“Bangunlah,matahari cerah telah datang
menjemputmu.Ia mengucapkan selamat pagi.”
Aku tersenyum,lalu membuka mataku.Tapi semua
sama saja.Gelap,tanpa seberlas cahaya pun.Ya,inilah duniaku.Aku berharap,saat
pagi datang,aku dapat melihat burung-burung yang beterbangan dengan tetes embun
diatas dedaunan.Itu adalah hal yang biasa bagi anak normal,tetapi merupakan
impian bagiku.
Hari ini hari minggu.Aku
tak perlu bersiap-siap berangkat ke sekolah.Aku duduk dimeja belajarku,sambil
meraba-raba huruf braile yang ada didepanku.Aku lebih senang membaca buku
daripada jalan-jalan.Bukanya karena takut tersesat,tapi aku takut kejadian yang
dulu terulang lagi.
Saat aku sedang berjalan-jalan,beberapa
anak kecil menghampiriku.Aku dapat merasakan tatapan mereka yang
mengejek.Kemudian mereka tertawa dan berteriak.
Aku membutuhkan teman,hingga akhirnya Liz
datang.Aku tak tau siapa dia.Saat kali pertama mengenalnya,ia berkata,”Aku ada
hanya untuk kamu,Via.Karena itu,aku minta kau tidak mengatakan kepada siapapun
tentang aku.”
Sejak saat itulah kami berteman.Liz selalu
membangunkanku dengan kata-kata bijaknya.Liz juga selalu ada saat aku sendirian
di dalam kamar.Mama selalu pulang malam.Aku tau,mama berusaha keras agar dapat
membiayai operasi mataku.Ah,seandainya papa masih ada....
Aku menutup pintu kamar sambil tersenyum.
“Liz....”
“Aku disini,Kau tampaknya sedang bahagia.”
“Ya. Tadi mama bilang,Minggu depan aku akan dioperasi.”
Sunyi.Tak ada jawaban.
“Liz? Apa kau tidak senang?”
“Oh,aku senang.Hanya saja...aku takut kau tak mau mrnganalku lagi
nantinya.”
“Liz,kau tak perlu khawatir,Siapapun kamu,darimanapun asalmu,aku tak
peduli.
Kau adalah sahabat terbaikku.”
“Kau akan berkata lain nanti.Percayalah.”
Aku hendak membuka mulut lagi,tapi Liz
tak mengizinkanku
“dunia itu indah,Tapi ingatlah, jangan terjebak oleh keindahan dunia.”
“Liz... .”Sunyi. Tak ada jawaban.Kemana Liz?Dan ... siapa dia?
***
Aku terbaring
disebuah ranjang.Suara alat-alat terdengar di telingaku.Aku takut.Kemudian
beberapa orang suster dan dokter berbicara,tapi aku tak dapat mendengarnya lagi.Aku
merasa mengantuk,dan terlelap.
Aku tak tau
apakah aku dalam keadaan sadar atau tidak.Yang jelas,aku merasa tubuhku begitu
terasa ringan.Suasana begitu sunyi.Aku merasa sedikit takut.
“Via,ini aku Liz,”
tiba-tiba Liz berada dihadapanku.
” Jangan
takut,tenangl ah.Sebentar lagi kamu akan bisa melihat.Kau akan menjadi anak
yang normal.
Kau akan tau bagaimana indahnya bunga-bunga ditaman dan birunya langit.
Aku tau kamu
adalah anak yang baik. Jangan lupakan mereka yang senasib denganmu.
Ingatlah,betap
sulitnya hidup dalam kegelapan.”
Setelah itu semuanya kembali sunyi.
“Kau sudah siap?
Sebentar lagi kau akan bisa melihat.”
“Ya, Dokter.Aku
cuma terlalu senang.”
Aku tertawa kecil. Jantungku berdebar
kencang.Mama menggenggam erat tanganku.
Dokter memegang perbanku,lalu aku mendengar
suara gunting.Perbanku mulai dibuka.Aku merasa kepalaku terasa
ringan.Berlapis-lapis perban lepas dari kepalaku.
“Bukalah matamu perlahan-lahan...”
Hatiku semakin berdebar-debar.Dan
perlahan-lahan ... aku dapat melihat seberkas cahaya.
Lalu,makin lama
semuanya tampak jelas.
Kulihat seorang wanita cantik dengan wajah
keibuan.Apakah dia ... .
“Mama?”
“Oh Tuhan,Kau bisa
melihat,anakku ... ?”Mama memelukku erat sekali.Aku tau beliau menangis.
“Terima kasih, Dokter!”
Dokter itu tersenyum.
“Berterima kasihlah kepada Tuhan,Via.Tuhan yang telah memberimu penglihatan ini.”
“Berterima kasihlah kepada Tuhan,Via.Tuhan yang telah memberimu penglihatan ini.”
Setelah itu dokter pergi dari kamarku. Lalu
aku teringat sesuatu.
“Liz ... .”
“Liz ... .”
“Kau ingin melihat
Liz?” Tanya Mama.
Beliau mengambil sesuatu dari sebelah tempat
tidurku.dan mataku terbelalak kaget.
Sebuah BONEKA
...
“Di ... dia Liz?”
“Ya.Dia Liz.Kau
sangat menyayangi dia,kan? Mama tau kau suka berbicara denganya .
Papamu yang
memberikanya sebelum ia meninggal.”
Aku semakin tak percaya.Tiba-tiba
kulihat bibirnya bergerak perlahan,seolah-olah mengatakan selamat
tinggal.Apakah ini khayalanku? Bulu kudukku merinding.
(Oleh: Aprilia Beta Suandi)
hi mbak, bisakah saya discuss sesuatu ke mbak april?, ada hal penting yang hendak saya bicarakan mengenai Accounting in Indonesia:
BalasHapusA Review from Current Global Situation.. berikut alamat email saya,, rudiazwan9@gmail.com